Tembang Durma (Pengertian, Watak, dan Paugeran)

Kesenian tembang merupakan suatu aset budaya indonesia, khususnya pulau jawa. Diantaranya terdapat kesenian tembang macapat yang cukup familiar dikalangan masyarakat Jawa. Tembang macapat memiliki sebelas judul di dalamnya diantaranya adalah tembang sinom dan tembang gambuh. Namun pada kesempatan kali ini pembahasan kita tertuju pada kesenian tembang durma.

Kesenian pada tembang Jawa memang sangat lekat dengan adat istiadatnya. Banyak diantaranya digunakan sebagai petuah, doa, maupun hiburan semata. Istilah lain dari kesenian tembang adalah puisi/ syair yang dilagukan. Umumnya diiringi dengan tabuhan gamelan dalam acara pewayangan, resepsi pernikahan, maupun acara adat setempat.

Penjelasan Lebih Lengkapnya Ada di Bawah Ini.

Pengertian Tembang Durma

wayang diiringi tembang durma
pinterest.com

Tembang durma adalah tembang yang menggambarkan sifat karakter manusia yang memiliki harta berlebih untuk berbagi kepada yang lebih membutuhkan. Tembang durma berasal dari kata “derma” yang bermakna suka bersedekah. Arti tembang durma secara keseluruhan yaitu sifat manusia sebagai orang yang mampu dan memiliki harta yang berlebih dianjurkan untuk menyedekahkan kepada orang yang berada di bawahnya.

Dalam pernyataan lain, ada yang menafsirkan bahwa tembang durma berasal dari kata “Dur” yang bermakna buruk, sombong dan suka berfoya foya. Seperti halnya manusia yang telah berada di posisi atas (kaya, jabatan tinggi, sukses) mereka lupa seperti apa keadaan orang yang di bawah mereka. Seperti halnya pribahasa “Sama sama dari tanah, sama sama menginjak tanah”. Semua manusia diciptakan sama, dan hidup pada tempat yang sama. Untuk apa kita berlaku sombong sedangkan sombong itu sendiri termasuk sifat buruk.

Sebagai makhluk sosial hendaknya manusia harus menghindari sifat dengki dan sombong. Saling membutuhkan satu sama lain dan saling tolong menolonglah dalam kebaikan. Karena pada dasarnya sifat sombong termasuk kategori sifat yang tercela.

Sifat ini sering terjadi di masyarakat khususnya pada orang yang mampu. Mereka cuek terhadap keadaan tetangga yang memiliki ekonomi yang menengah kebawah. Perlunya kesadaran diri dan intropeksi, karena setinggi apapun masih ada yang lebih tinggi dari kita.

Watak Tembang Durma

anak pergi kemasjid
pinterest.com

Tembang durma menjadi salah satu kesenian Jawa yang sering kali dilantunkan dalam acara acara. Kesenian tembang dibuat agar pendengarnya meresapi makna tersirat dari setiap liriknya. Makna makna ini yang menjadi salah satu pengingat manusia agar tidak melampaui batas. Dalam artian menjauhi watak dan sifat tercela dan melakukan perbuatan baik seperti yang di contohkan dari watak tembang durma ini.

Watak tembang durma adalah menggambarkan manusia yang enggan berbagi kepada sesama. Dari sifat dan watak tembang durma ini membuat kesenian tembang durma dipakai dalam acara pementasan bertema tegas dan pelit. Umumnya sering kali terjadi di sekitar kita khusunya masyarakat Jawa. Watak tembang durma dan sifat yang tercela harus di hindari oleh semua manusia. Karena semua hal tercela dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Berikut Adalah Watak Tembang Durma : 

  • Tegas
  • Sombong
  • Emosi
  • Amarah
  • Pelit
  • Berlebih Lebihan
  • Dengki
  • Keras

Yang membuat manusia memiliki sifat tercela diatas adalah manusia itu sendiri. Sebagai manusia hendaknya menjauhi sifat sifat tercela diatas. Kita dapat belajar dari orang yang berada dibawah kita. Perbanyak bersyukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberi semua yang kita butuhkan. Apabila kita merasa kurang pandai baiknya kita melihat orang yang berada diatas agar termotivasi. Dan sebaliknya apabila kita merasa kurang cukup pada keadaan baiknya kita melihat orang yang berada di bawah kita agar terintropeksi.

Baca Juga :

  1. Tembang Macapat Lengkap
  2. Tembang Kinanthi
  3. Tembang Sinom 

Paugeran (Aturan)

wayang gunungan dengan tembang
pinterest.com

Paugeran adalah aturan yang digunakan pada tembang macapat. Dari sebelas macam tembang macapat memiliki paugeran yang berbeda beda dari setiap judulnya. Paugeran ini menjadi ciri khas yang dimiliki oleh setiap judul tembang macapat.

Perlu kita ketahui yang dimaksud dengan paugeran tembang merupakan aturan-aturan yang melekat pada tembang. Aturan ini mengatur tentang jumlah baris, jumlah suku kata, serta vokal tembang.

Berikut Adalah Aturan Tembang Durma :

1) Memiliki Guru Lagu (Vokal atau Huruf)

(A, I, A, A, I, A, I) Artinya adalah di barisan yang pertama tembang ini berakhir dengan vokal huruf “A”, dibarisan yang kedua berakhir dengan vokal huruf “I“, dan seterusnya hingga baris ke 7 yang berakhir di vokal huruf “I”.

2) Memiliki Guru Wilangan (Jumlah Suku Kata)

(12, 7, 6, 7, 8, 5, 7) Artinya adalah di barisan yang pertama tembang durma memiliki 12 suku kata, di barisan yang kedua memiliki 7 jumlah suku kata dan seterusnya hingga barisan yang ke 7 memiliki 7 suku kata.

3) Memiliki Guru Gatra (Baris Setiap Bait)

(7 Baris) Artinya adalah dari setiap tembang ini memiliki 7 baris setiap baitnya. Satu bait berisi 7 baris tembang durma dengan aturan guru lagu dan guru wilangan tembang ini.

Fungsi dan Tujuan Tembang

permisalan tembang durma
pinterest.com

Tembang durma iku tegese derma yaiku wong kang seneng aweh aweh, Begitulah bahasa Jawanya yang berarti “arti tembang durma suka bersedekah yaitu orang yang suka memberi kepada sesama”. Sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan hendaknya kita memiliki sifat derma. Hal ini juga akan berimbas baik pada pandangan masyarakat terhadap kita.

Tujuan kesenian tembang tidak lain dan tidak bukan sebagai pengingat dan penasihat manusia. Agar selalu pada berbuat baik dan pada jalan yang benar. Untuk mencapai itu semua memerlukan intropeksi diri agar selalu melihat orang yang berada di bawah kita.

Dari keseluruhan tembang macapat memiliki makna dan fungsi masing masing. Fungsi ini berguna di masyarakat untuk menyadarkan masyarakat akan hal buruk yang telah mereka lakukan.

Berikut Adalah Fungsi dan Tujuan Tembang Durma :

  • Untuk memberikan wejangan dan piwulang kepada khalayak umum.
  • Digunakan untuk menasehati sesama atau mituturi.
  • Sebagai ungkapan tegas dan tidak berlebih lebihan.
  • Sebagai ungkapan amarah.
  • Sebagai pengiring acara pentas kesenian.
  • Digunakan untuk lagu di radio sebagai hiburan masyarakat.

Contoh Tembang Durma

Terdapat contoh tembang durma yang bermacam macam jenis temanya. Pelajaran yang dapat kita ambil dari watak dan sifat tembang durma adalah untuk selalu bersedekah kepada yang lebih membutuhkan, menjauhi sifat dengki dan sombong, dan selalu berbuat baik kepada sesama.

Berikut Adalah Contoh Tembang Durma :

1) Tema Tolong Menolong

Ingkang eling Iku ngelingana marang…

Sanak kadang kang lali…

Den nedya raharja…

Mangkono tindak ira…

Yen tan ngugu ya uwis…

Teka menenga…

Mung aja sok ngrasani…

Artinya : 

Yang sadar itu ingatlah pada…

Sanak saudara yang lupa…

Cuma ingin hidup sejahtera…

Itulah yang harus dilakukan…

Kalau tidak percaya ya sudah…

Tinggal diam saja…

Hanya jangan membicarakannya di belakang…

2) Tema Kerja Keras

Lamon dika epasrae panggabayan…

Ampon mare apeker…

Terang ka’eko’na…

Ad janji maranta’a…

Pon pon brinto tarongguwi…

Anggap tanggungan…

Ma’ ta’ malo da’ oreng…

(Asmoro, 1950 ; 19)

Artinya :

Jika kamu memperoleh beban kerja…

Telah selesai dipikir…

Tentang seluk-beluknya pekerjaan…

Usaha untuk menyelesaikan…

Jika demikian haruslah serius…

Bekerja dengan penuh tanggung jawab…

Agar tidak mengecewakan orang…

3) Tembang Durma Buatan Sendiri

1) Angur silih den adu padha manungsa…

Babegjan padha siji…

Iku buron sarpa…

Tan nganggo kira-kira…

Lawan ora idhep wedi…

Daya cilika…

Gedhe sapuluh tiris…

 

2) Ing wusana bubar larut asar-saran…

Tan kena den adhangi…

Mring para punggawa…

Ginebugan ameksa…

Kang saweneh ana angling…

Sapa kang kelar…

Tumanggah mesthi mati…

4) Tembang Durma Tema Pendidikan

1) Wadya bala Siyem kalawan Manila…

Kagyatira tan sipi…

Mundur tur uninga…

Marang narendranira…

Yen wonten sarpa gang prapti…

Saking jro taman…

Galak anerak baris…

2) Kadya kilat sisik mubyar kabaskaran…

Yayah tinubing rukmi…

Sumiyut gumebyar…

Nibani wadyabala…

Sewu prajurit kaplipis…

Remuk sumebar…

Singlar-singlar keh mati…

3) Krodha prabu Rawana narik candrasa…

Pinrang luput ngoncati…

Subali malumpat…

Mbedhol wit gorarupa…

Pinuter saengga giri…

Sri Dasamuka…

Pinupuh angoncati…

Makna Tembang Durma

permisalan tembang durma
pinterest.com

Makna tembang durma mengajarkan manusia untuk senantiasa selalu bersyukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Makna kedermawanan yang terkandung dalam tembang ini mengingatkan kita agar selalu bersedekah. Sebagai orang yang mampu kita di haruskan untuk mensedekahkan sedikit harta kita kepada sesama maupun kepada yang lebih membutuhkan. Sering berbagi tanpa pamrih adalah salah satu kebaikan yang tak ternilai harganya.

Dan juga menjauhi perkara buruk seperti sombong dan dengki terhadap orang lain. Dengki dan sombong terhadap apa yang dimiliki termasuk sifat yang tercela. Sebagai manusia harus senantiasa mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan. Percayalah bahwa semua harta dunia hanya titipan Tuhan semata dan tidak dibawa mati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *