Tembang Maskumambang (Pengertian, Watak, Paugeran)

Kebudayaan Jawa memiliki macam macam kesenian dari tarian, baju adat, maupun logat bahasa. Salah satu budaya Jawa yang harus dilestarikan yaitu tembang. Tembang sudah ada sejak jaman kerajaan kraton kuno kemudian disempurnakan oleh majapahit. Tembang yang sangat familiar saat ini yaitu tembang macapat yang memiliki 11 judul didalamnya. Isi yang terdapat pada kesenian tembang macapat salah satunya adalah tembang maskumambang.

Dalam adat jawa terdapat istilah Wong Jowo Ojo Ilang Jawane Kudu Ngerti Maring Sangkan Paran Dumadine”, yang artinya Jadi orang Jawa jangan hilang jati dirinya harus memahami dari mana asal penciptaan dan akan kemana perjalanan akhir hidupnya. Tembang yang menjelaskan kehidupan manusia didunia dari lahir hingga kematian adalah tembang macapat. Dan tembang maskumambang adalah satu dari sebelas judul yang ada pada tembang macapat.

Mau tau penjelasan lebih lengkap mengenai tembang maskumambang?

Simak Penjelasan di Bawah Ini 🙂

Pengertian Tembang Maskumambang

bayi yang baru lahir seperti maskumambang
pinterest.com

Tembang maskumambang adalah tembang macapat yang menggambarkan kisah dimulainya kehidupan manusia di dunia. Tembang macapat maskumambang ini memberi penjelasan mengenai janin dalam rahim ibu ketika sedang hamil. Filosofi nama Maskumbang bermakna menggambarkan seorang bayi yang masih mengambang dan bergantung didalam kandungan ibunya.

Maskumambang berasal dari dua kata yaitu “mas” berarti emas yang memiliki makna sesuatu benda kecil yang sangat berharga. Dan kata “kumambang“ bermakna mengambang. Artinya menggambarkan sesuatu yang kecil meskipun dalam rahim ibu, sebagai barang berharga yang tidak ternilai harganya. Jika dimaknai secara sempurna kata “maskumambang” memiliki arti janin yang hidup dalam kandungan seorang ibu. Janin tersebut di rawat dengan kasih sayang sehingga tumbuh berkembang selama 9 bulan berada dalam rahim ibunya.

Seorang budayawan menafsirkan bahwa tembang ini merupakan penjelasan dari arwah di alam barzah yang masih dalam teka-teki. Ada juga yang menafsirkan janin yang akan diberi arwah atau nyawa. Penjelasan sebenarnya hanya diketahui oleh Tuhan yang Maha Kuasa dan kita sebagai hamba-Nya hanya mampu berdoa dan berusaha.

Umumbnya tembang macapat maskumambang digunakan sebagai pengungkap rasa sedih, prihatin, nelangsa (sengsara), tidak berdaya, maupun cemas dalam menjalani kehidupan manusia.

Watak Tembang Maskumambang

wayang yang diiringi tembang
prasstyle.com

Seluruh tembang macapat memiliki watak dan sifat dari masing masing judulnya. Watak dan sifat ini menceritakan kisah khas dalam perjalanan hidup. Demikian pula dengan watak tembang maskumambang yang terdapat ciri khas yang melekat kepada setiap lirik-liriknya.

Sifat dari kesenian tembang dapat merangsang emosional pendengar maupun yang melantunkannya. Watak dapat dilihat dari lirik lirik tembang yang dilantunkan. Sebuah watak tembang maskumambang menggambarkan perihal kisah atau keadaan yang dialami oleh seseorang. Biasanya lantunan tembang ini menceritakan kisah anak yang durhaka kepada orang tuanya. Dan ujung ceritanya akan mendapat kesulitan dan kesengsaraan dalam hidupnya.

Berikut Adalah Watak Tembang Maskumambang :

  • Kesusahan
  • Keprihatinan
  • Kesedihan
  • Kesengsaraan
  • Ketidak berdayaan
  • Belas kasih
  • Sikap cemas dan gundah dalam menghadapi kehidupan

Sifat dan watak tembang maskumambang di atas menjadikan kesenian tembang maskumambang digunakan sebagai media untuk menyampaikan nasihat berupa pesan moral arti sebuah kehidupan kepada masyarakan agar dapat mendidik anak mereka dengan benar.

Baca Juga :

Paugeran (Aturan)

paugeran tembang
prasstyle.com

Paugeran adalah aturan yang dipakai pada tembang macapat. Dari 11 tembang macapat memiliki paugeran yang berbeda beda dari setiap judulnya. Paugeran ini menjadi ciri ciri yang dimiliki oleh tembang macapat.

Perlu kita ketahui yang dimaksud dengan paugeran tembang merupakan aturan-aturan yang melekat pada tembang. Aturan ini mengacu pada jumlah baris, jumlah suku kata, serta vokal akhir tembang.

Berikut Adalah Aturan Tembang Maskumambang :

1) Memiliki Guru Lagu (Vokal atau Huruf)

(I, A, I, A) Artinya adalah di barisan yang pertama tembang ini berakhir dengan vokal huruf â€śI”, dibarisan yang kedua berakhir dengan vokal huruf â€śA“, dan seterusnya hingga baris ke 4 yang berakhir di vokal huruf â€śA”.

2) Memiliki Guru Wilangan (Jumlah Suku Kata)

(12, 6, 8, 8) Artinya adalah di barisan yang pertama tembang ini memiliki 12 jumlah suku kata, di barisan yang kedua memiliki 6 jumlah suku kata dan seterusnya hingga barisan yang ke 4 memiliki 8 jumlah suku kata.

3) Memiliki Guru Gatra (Baris Setiap Bait)

(4 Baris) Artinya adalah setiap tembang maskumambang ini terdapat 4 baris di setiap baitnya. Satu bait berisi 4 baris tembang maskumambang dengan aturan guru lagu dan guru wilangan tembang ini.

Fungsi dan Tujuan Tembang

orang tua menasehati anaknya
pinterest.com

Kesenian tembang merupakan salah satu contoh aset budaya jawa yang harus dilestarikan. Namun zaman sekarang kesenian budaya jawa sudah banyak dilupakan oleh penerus bangsa. Karena banyak budaya asing yang masuk ke indonesia. Tak hanya dari segi tarian dan baju adat saja, bahkan kesenian tembang yang dahulu digunakan sebagai media dakwah dan media hiburan telah ditinggalkan oleh masyarakat jawa sendiri.

Berikut Adalah Fungsi Tembang Maskumambang :

  • Sebagai pengiring pementasan seni tradisional.
  • Sebagai materi pendidikan sastra jawa dan bahasa jawa.
  • Sebagai media untuk menasehati masyarakat.
  • Sebagai pengiringan prosesi dalam kegiatan ucapara Pangestu.
  • Sebagai salah satu jenis aji aji (doa dalam istilah jawa) untuk menolak balak atau kesialan.
  • Sebagai pengiringan lagu dalam prosesi temu manten.
  • Sebagai aset jawa bidang kesenian yang indah serta mengandung filosofi tentang kehidupan.

Contoh Tembang Maskumambang

maskumambang ibarat orangtua yang merawat anaknya
pinterest.com

Contoh dari tembang maskumambang memiliki tema yang bermacam macam jenisnya. Kita juga dapat mahami dan mengambil pelajaran dari kesenian tembang ini. Karena nasihat tidak hanya untuk kaum muda saja akan tetapi orang dewasa bahkan orang tua juga membutuhkan nasihat.

Berikut Adalah Contoh Tembang Maskumambang :

1) Tembang Maskumambang Gathutkaca

Gereng-gereng Gathutkaca sru anangis…

Sambate mlas arsa…

Luhnya marawayan mili…

Gung tinameng astanira…

Artinya :

Gathutkaca meraung-raung menangis dengan sangat keras…

Rintihannya sangatlah menyentuh hati…

Airmatanya pun mengalir…

Sangat banyak sampai ditutupi dengan tangannya..

(M. Sukir Abimanyu Kerem: XI. 1)

2) Tema Agama

Kang dhingin rama ibu kaping kalih…

Marang maratuwa…

Lanang lan wodon kaping katri…

Ya marang saduluran tuwo…

Artinya :

Yang pertama kepada ayah dan ibu atau orang tua, yang kedua…

Kepada mertua…

Laki-laki dan perempuan, yang ketiga…

Yang kepada saudara yang lebih tua…

3) Tema Nasihat

Ojo sira niru tindak kang tan becik…

Senadyan wong liya…

Lamun pamuruke becik…

Miwah ing tidak prayoga…

Artinya :

Jangan kamu meniru perbuatan yang tidaklah baik…

Walaupun orang lain…

Tapi ajarannya baik…

Serta berkelakuan sepantasnya…

4) Tema Tata Krama

Pramila rama ibu den bekteni…

Kinarya jalaran…

Anane badan puniki…

Kinawruhan padhang hawa…

Artinya :

Oleh karena itu kau harus berbakti kepada ayah dan ibu…

Yang menjadikan sebab…

Adanya tubuh ini…

Hadir di terangnya udara/dunia…

5) Tema Lingkungan

Kaendahan panggonan laerku iki…

Deso kang kacipta…

Makmur lan tentremeng ati…

Sawah ijo pasuketan…

Artinya :

Indahnya Tempat Kelahiranku ini…

Sebuah desa yang telah tercipta…

Makmur dan membuat hati tenteram…

Sawah hijau dengan rerumputan…

Makna Tembang Maskumambang

Anak kecil yang belajar tembang
pinterest.com

Terdapat banyak sekali filosofi dari tembang maskumambang sebagai pelajaran hidup bagi manusia. Tembang maskumambang mengajarkan kita untuk selalu berbakti kepada orang tua yang telah melahirkan kita. Manusia selayaknya harus memiliki budi yang luhur, menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua.

Berikut Adalah Makna dan Amanat yang Terkandung dalam Tembang Maskumambang :

  • Perintah untuk menghormati orang tua.
  • Perintah untuk saling tolong menolong bagi yang membutuhkan.
  • Perintah untuk mendengarkan nasehat dari siapapun itu jika nasihatnya baik.
  • Perintah untuk tidak boleh durhaka kepada orang tua.
  • Lihatlah apa isi nasihatnya dan janganlah melihat siapa yang memberi nasihat.

Tidak ada sisi negatif ketika kita masih tetap melestarikan kesenian tembang ini meskipun zaman sudah modern. Nilai-nilai dan makna yang terkandung di dalam kesenian tembang sungguh memberikan kesan positif untuk masyarakan. Nasihat dan isi tembang juga sangat nyata pada kehidupan manusia saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *