Tembang Pocung Lengkap (Pengertian, Watak, & Aturan)

Pada kesempatan sebelumnya kita sudah membahas mengenai tembang pangkur dan tembang durma. Dan kali ini kita akan membahas tembang macapat yang terakhir yaitu tembang pocung. Umumnya tembang pocung membahas tentang kematian manusia. Adapula yang menyebutkan bahwa tembang ini berisi penjelasan untuk menambah amalan baik sebelum ajal menjemput.

Tembang adalah bahasa jawa dari lagu/syair. Cukup familiar di telinga masyarakat jawa yaitu tembang Macapat (ꦩꦕꦥꦠ꧀). Kesenian tembang macapat sudah ada sejak zaman kerajaan Kraton Kuno yang berdiri sebelum kerajaan Majapahit. Tembang yang juga sebagai pengingat akan kehidupan sebagai manusia selayaknya.

Pada jaman dahulu tembang digunakan sebagai media dakwah kepada masyarakat yang bertujuan untuk menasihati dan memberi pemahaman hidup.

Penjelasan Lebih Lengkapnya Ada di Bawah Ini 🙂

Pengertian Tembang

Pengertian tembang pocung
pinterest.com

Tembang pocung adalah tembang urutan nomor terakhir dari kesebelas judul tembang macapat. Dalam bahasa Jawa Tembang pocung berasal dari kata “pocong” yang bersangkutan dengan kematian seseorang. Makna keseluruhan dari tembang ini adalah mengkisahkan manusia yang telah tutup usia dan melaksanakan ritual keagamaan untuk memandikan jenazah, di bungkus kain kafan, menshalatkan jenazah, dan kemudian menguburkannya.

Kesenian yang paling sering dipakai untuk hiburan adalah tembang pocung ini. Tembang yang dominan di telinga masyarakat sehingga mudah untuk di cerna maknanya. Umumnya untuk menghibur orang orang yang sedang tertima musibah kematian. Mengapa demikian, Karena Tembang pocung berisi syair atau lagu yang bersifat santai, jenaka dan beberapa ada yang berisi tebak-tebakan.

Sejatinya manusia di dunia hanya untuk bekerja dan beribadah kepada Allah SWT. Hal pasti yang paling rahasia di dunia adalah waktu dan umur. Semua tidak ada yang tahu kecuali Sang Pencipta. Maka dari itu kita sebagai hamba-Nya harus mencari bekal untuk kehidupan setelah kematian. Karena semua yang kekal dan abadi adalah kehidupan akhirat yaitu setelah kematian.

Dapat juga diambil dari vokal akhir yang berbunyi “cung” yang memiliki makna sebuah panggilan untuk anak anak. Demikian hiburan yang mengarah pada kelucuan tembang.

Penafsiran lain selain pocong adalah woh wohan atau tumbuhan. Penafsiran ini terdapat pada dokumen kejawen (Serat Purwaukara), Pocung bermakna kuncup daun (kudhuping gegodhongan) yang masih muda dan segar.

Semua aspek kehidupan dunia perlu dibutuhkan adanya kesadaran diri dari masing masing insan. Kita juga harus pandai memilih dan memilah, mana yang baik dan buruk, mana yang di butuhkan untuk dikerjakan dan mana yang perlu ditinggalkan. Semakin bertambahnya usia seseorang, Pasti membutuhkan yang namanya pahala. Maka dari itu selayaknya manusia yang baik harus memperbanyak amalan untuk pesangon setelah ajal.

Watak Tembang Pocung

tembang pocung
pinterest.com

Watake tembang pocung tentunya berkesinambungan dengan jenaka, gembira, dan bahagia. Watak tembang pocung ini terselip pada setiap lirik lirik tembang secara tersirat. Yang membuat istimewa tembang macapat adalah pembahasan dan penggambaran setiap isi judul yang berbeda beda. Hal ini membuat tembang menjadi sebuah ciri khas dari kesenian Jawa.

Watak tembang pocung yaiku bersifat menghibur. Tak hanya untuk orang yang mengalami musibah saja namun untuk menghibur seperti dalam acara pementasan adat. Tentunya juga di dalam isi tembang ini diselipi nasehat sebagai pengingat manusia akan kerasnya kehidupan.

Berikut Adalah Watak Tembang Pocung :

  • Gembira
  • Bahagia
  • Jenaka
  • Santai
  • Berisi Teka Teki
  • Lucu
  • Terdapat Isi Berupa Kesedihan
  • Humoris
  • Nasehat
  • Tegas

Watak tembang Pocung diatas adalah sebagai penghibur masyarakat dalam berbagai acara seperti dagelan, pewayangan, ceramah dan masih banyak lagi. Dalam pewatakan, tembang pocung ini tidak memiliki klimaks pada setiap ceritanya. Tinggal menyesuaikan tema yang akan di ceritakan dan itulah yang menjadi acuan watak yang di temukan pada tembang pocung ini.

Baca Juga :

  1. Tembang Mijil Lengkap (Pengertian, Watak, dan Paugeran)
  2. Tembang Sinom Lengkap (Pengertian, Watak, dan Paugeran)
  3. Tembang Asmaradana Lengkap (Pengertian, Watak, dan Paugeran)
  4. Tembang Gambuh (Pengertian, Watak, & Paugeran)

Paugeran Tembang Pocung (Aturan)

wayang yang di iringi tembang
Traditional theater in Bali – Wayang

Dalam sebuah kesenian tembang khususnya tembang macapat pasti ada yang namanya aturan atau paugeran. Aturan ini dipakai pada seluruh judul tembang macapat yang berguna sebagai ciri ciri dan penanda tembang. Paugerane tembang pocung terdapat pada lirik dari setiap barisnya.

Perlu kita ketahui yang dimaksud dengan paugeran tembang pocung merupakan aturan-aturan yang melekat pada tembang. Aturan ini mengatur tentang jumlah baris, jumlah suku kata, serta vokal tembang.

Berikut Adalah Paugeran Tembang Pocung :

1) Memiliki Guru Lagu Tembang Pocung (Vokal atau Huruf)

( U, A, I, A) Artinya adalah di barisan yang pertama tembang ini berakhir dengan vokal huruf “U”, dibarisan yang kedua berakhir dengan vokal huruf “A“, dan seterusnya hingga baris ke 4 yang berakhir di vokal huruf “A”.

2) Memiliki Guru Wilangan Tembang Pocung (Jumlah Suku Kata)

(12, 6, 8, 12) Artinya adalah di barisan yang pertama tembang pangkur memiliki 12 suku kata, di barisan yang kedua memiliki 6 jumlah suku kata dan seterusnya hingga barisan yang ke 4 memiliki 12 suku kata.

3) Memiliki Guru Gatra Tembang Pocung (Baris Setiap Bait)

(4 Baris) Artinya adalah dari setiap tembang pocung ini memiliki 4 baris setiap baitnya. Satu bait berisi4 baris tembang pocung dengan aturan guru lagu dan guru wilangan tembang ini.

Fungsi dan Tujuan Tembang

kuburan
pinterest.com

Pocung iku tegese pocong lan kudhuping gegodhongan yang memiliki arti manusia yang di bungkus kain kafan. Semua makhluk hidup pasti akan mengalami yang namanya kematian. Ajal tidak memandang umur, kapanpun, dan dimanapun. Ketika waktunya sudah habis didunia maka akan segera dicabut ruhnya dari raga. Untuk itu kita sebagai manusia harus mencari bekal akhirat seperti beribadah, sedekah, dan berperilaku baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Berikut Adalah Fungsi dan Tujuan Tembang Pocung :

  • Sarana pendidikan.
  • Sebagai pengingat, bahwa semua manusia akan mengalami ajal.
  • Kesenian tradisional khas Jawa.
  • Pementasan tradisional.
  • Upacara adat Jawa.
  • Hiburan dikala suntuk.
  • Untuk memberikan wejangan dan piwulang kepada khalayak umum.
  • Digunakan untuk menasehati sesama atau mituturi.

Contoh Tembang Pocung

bermain wayang
pinterest.com

Contoh tembang ini memiliki beragam tema seperti pendidikan maupun tema nasehat. Tema ini terselip pada setiap lirik lirik tembang. Banyak pengalaman hidup dan pembelajaran yang bisa kita dapat dari tembang ini. Tembang yang mengingatkan manusia bahwa kematian adalah hal yang pasti didunia. Dan mengajak umat manusia untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.

Berikut Adalah Contoh Tembang Pocung :

1) Tema Pendidikan

1) Sapa iku, ora seneng ngudi ilmu…

Uripe rekasa…

Senenge kepati-pati…

Ora sugih ananging ora rumangsa…

Artinya:

Barang siapa yang tidak suka mencari ilmu…

Hidupnya akan sengsara…

Kegembiraannya akan mati…

Tidak kaya namun tidak merasa…

2) Ana weling, saka bapa kalih biyung…

Aja seneng lunga…

Jomeneh lungane wengi…

Yen dilanggar cah ayu iku bebaya…

Artinya:

Ada Nasehat dari bapak dan ibu…

Jangan suka main keluar…

Apalagi jika perginya malam…

Hal hal seperti ini sangat berbahaya bagi anak perempuan jika dilanggar…

2) Tema Tata Krama

1) Beda lamun kang wus sengsem reh ngasamun…

Semune ngaksama…

Sasamane bangsa sisip…

Sarwa sareh saking mardi martatama…

Artinya:

Tetapi berbeda dengan yang sudah suka menyepi…

Tampak sifat pemaaf…

Antar manusia yang penuh salah…

Selalu sabar dengan jalan mengutamakan sikap rendah hati…

2) Aja tumindhak nistha…

Elingono wong urip ing dunyo iku…

Gesanga mung sawetara…

Akhirat papan kang nyekti…

Artinya :

Jangan bertindak menjijikkan…

Ingatlah orang hidup ada di dunia itu…

Bernafas hanya sebentar…

Akhirnya tempat kembali ke yang sejati…

3) Tema Nasehat

1) Sakeh luput ing angga tansah linuput…

Linimpeting sabda…

Narka tan ana udani…

Lumuh ala ardane giwana gada…

Artinya :

Semua kesalahan yang dilakukan dalam diri selalu ditutupi…

Dibalut dengan sebuah kata-kata yang indah…

Namun dia mengira tidak ada yang mengetahui…

Berkata tidak berbuat jahat, namun lagak buruknya membawa bencana…

2) Aja tumindhak nistha…

Elingono wong urip ing dunyo iku…

Gesanga mung sawetara…

Akhirat papan kang nyekti…

Artinya :

Jangan bertindak menjijikkan…

Ingatlah orang hidup ada di dunia itu…

Bernafas hanya sebentar…

Akhirnya tempat kembali ke yang sejati…

4) Tema Teka Teki

1) Bapak Pucung…

Cangkeme madhep mandhuwur…

Sabamu ing sendhang…

Pencoanmu lambung kereng…

Prapteng wisma…

Si pucung mutah guwaya…

Jawaban dari tembang pucung ini adalah Jun atau gentong (tempat menyimpan air).

2) Bapak pucung…

Dudu watu dudu gunung…

Sabamu ing alas…

Ngon-ingone Sang Bupati…

Prapteng margaSi pucung lembehan grana…

Jawaban dari tembang pocung di atas adalah “Gajah”.

3) Bapak pucung, renteng-renteng kaya kalung…

Dowo koyo ulo…

Pencoanmu wesi miring…

Sing disobo…

Si pucung mung turut kutho…

Jawaban teka teki tembang macapat pocung diatas yaitu “Kereta Api”.

4) Bapak pucung, cangkeme mandep mandhukur…

Sabamu ing sendhang…

Pencoanmu lambung kereng…

Prapteng wisma, si pucung mutah guwaya…

Jawaban teka teki tembang macapat pocung di atas yaitu “Gunung”.

5) Bapak Pucung, mung sirah lawan gembung…

Padha dikunjara…

Mati sajroning ngaurip…

Mijil baka, si pucung dadi dahana…

Jawaban contoh teka teki tembang pucung adalah ”batang korek api”. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *